AIMI ajak masyarakat perkecil kesenjangan akses menyusui

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengajak masyarakat untuk turut serta dalam upaya perkecil kesenjangan akses menyusui di Indonesia. Menyusui merupakan hak setiap anak yang harus dilindungi dan didukung oleh semua pihak, namun masih banyak ibu yang mengalami kesulitan dalam memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), hanya sekitar 36% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan mereka. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah kurangnya pengetahuan dan dukungan terhadap ibu menyusui, ketersediaan formula susu yang mudah diakses, serta stigma negatif terhadap ibu yang menyusui di tempat umum.

AIMI sebagai organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan anak-anak di Indonesia, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan ASI eksklusif. Mereka mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memberikan dukungan kepada ibu-ibu yang mengalami kesulitan dalam menyusui.

Selain itu, AIMI juga berperan aktif dalam memperjuangkan kebijakan yang mendukung praktik menyusui di tempat umum, sehingga ibu-ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI kepada anak-anak mereka. Mereka juga mengajak semua pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, untuk bersama-sama memperkecil kesenjangan akses menyusui di Indonesia.

Dengan adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia dapat meningkat dan kesenjangan akses menyusui dapat diminimalisir. Sehingga semua anak di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta terhindar dari berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang dapat dihindari dengan pemberian ASI eksklusif. Mari bersama-sama dukung gerakan AIMI untuk perkecil kesenjangan akses menyusui di Indonesia!