Jerawat di hidung seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa jerawat di hidung sebenarnya tidak boleh dipencet? Menurut dokter kulit, ada beberapa alasan mengapa jerawat di hidung tidak boleh dipencet.
Pertama-tama, jerawat di hidung seringkali terjadi karena adanya kotoran, minyak, dan bakteri yang menyumbat pori-pori kulit. Saat jerawat dipencet, Anda justru bisa menyebabkan kuman dan bakteri yang ada di tangan Anda masuk ke dalam pori-pori yang terbuka, sehingga bisa menyebabkan infeksi dan peradangan yang lebih parah.
Kedua, jerawat di hidung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meninggalkan bekas atau noda hitam pada kulit. Saat jerawat dipencet, kulit di sekitar jerawat bisa terluka dan membentuk jaringan parut yang sulit dihilangkan. Bekas jerawat yang tidak diobati dengan benar juga bisa menyebabkan kulit terlihat tidak rata dan tidak halus.
Selain itu, jerawat di hidung juga seringkali terjadi di area yang sensitif dan mudah teriritasi. Saat jerawat dipencet, Anda bisa menyebabkan iritasi dan peradangan yang lebih parah, serta memperpanjang proses penyembuhan jerawat tersebut.
Sebagai gantinya, dokter kulit menyarankan untuk merawat jerawat di hidung dengan cara yang benar. Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan wajah secara teratur, menghindari makanan berlemak dan berminyak, serta hindari sentuhan tangan yang tidak perlu di wajah.
Jika jerawat di hidung Anda tidak kunjung sembuh atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter kulit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih tepat. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit wajah Anda agar jerawat di hidung tidak semakin meradang dan sulit diatasi. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam merawat kulit wajah yang sehat dan bersih.