Bahaya yang mengintai jika pertusis tidak segera diobati

Pertusis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan batuk rejan, adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Pertusis ditularkan melalui percikan dahak saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Jika tidak segera diobati, pertusis dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mengancam nyawa. Beberapa bahaya yang mengintai jika pertusis tidak segera diobati antara lain:

1. Pneumonia: Infeksi bakteri pada paru-paru dapat terjadi akibat pertusis yang tidak diobati. Pneumonia dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, batuk berdahak, dan kesulitan bernapas.

2. Kehilangan kesadaran: Batuk yang terus-menerus dan parah dapat menyebabkan kehilangan kesadaran pada penderita pertusis. Hal ini dapat sangat berbahaya terutama jika terjadi di tempat yang tidak aman.

3. Kekurangan oksigen: Gangguan pernapasan akibat pertusis yang tidak diobati dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada organ tubuh yang memerlukan oksigen untuk berfungsi dengan baik.

4. Serangan jantung: Pertusis yang tidak diobati dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerja jantung yang berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada penderita.

5. Kerusakan otak: Komplikasi pertusis yang paling serius adalah kerusakan otak akibat kekurangan oksigen yang parah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan neurologis permanen pada penderita.

Untuk mencegah bahaya yang mengintai akibat pertusis, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala batuk rejan yang persisten. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa. Selain itu, vaksinasi pertusis juga sangat penting untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar dari penyakit ini. Jaga kebersihan diri, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan tetap waspada terhadap gejala pertusis untuk mencegah penularan dan komplikasi yang lebih serius. Semoga informasi ini bermanfaat dan selalu prioritaskan kesehatan Anda dan keluarga.