Keseringan menonton video pendek atau video di media sosial dapat berdampak negatif terhadap minat anak-anak untuk belajar. Hal ini dapat terjadi karena anak-anak lebih tertarik untuk menghabiskan waktu mereka dengan menonton video yang menarik daripada belajar.
Menurut para ahli pendidikan, keseringan menonton video pendek dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak-anak dalam belajar. Mereka cenderung lebih memilih untuk menonton video daripada menghabiskan waktu mereka untuk membaca buku atau mengerjakan tugas sekolah.
Selain itu, video pendek juga dapat memberikan informasi yang kurang mendidik kepada anak-anak. Banyak konten video di media sosial yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya dipegang oleh anak-anak. Hal ini dapat membuat anak-anak terpengaruh dan mulai meniru perilaku yang tidak baik.
Untuk menghindari dampak negatif dari keseringan menonton video pendek, para orangtua perlu mengawasi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menonton video. Mereka juga perlu memberikan pengarahan kepada anak-anak tentang pentingnya belajar dan membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Selain itu, para guru juga perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya dari keseringan menonton video pendek. Mereka perlu memberikan contoh-contoh positif tentang pentingnya belajar dan mengembangkan diri untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Dengan demikian, keseringan menonton video pendek dapat menurunkan minat anak-anak untuk belajar. Oleh karena itu, para orangtua dan guru perlu bekerja sama untuk membimbing dan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya belajar dan mengembangkan diri secara positif.